Minggu, 08 Maret 2009

Eksotisme Pantai Pasir Putih, Manokwari-Papua Barat


hahaha....ini ne pantainya kampung halamanQ..letaknya ga jauh dari pusat kota, paling cuma 10-15 menit dah nyampe, pantainya di sepanjang jalan, jadi jalan aja pake kendaraan dah keliatan dari jalan, ga perlu masuk2 hutan..hoho.pasirnya putih banget lho, airnya tenang coz walaupun langsung terhubung sama samudra pasifik ombaknya dihalangin sama 2 pulau di depannya, namanya pulau lemon sama pulau mansinam.. dulu waktu kecil kalo ke pantai ini pasti nyari rumah siput atau kerang-kerang kecil yang bentuknya macam-macam dan lucu-lucu..

pengen gag ke papua??tenang aja kalian gag bakal ngedapatin pemandangan orang pke koteka semua kok, cuz disana tuh dah banyak pendatangnya..kalo di kota banyakan pendatang malah, kasihan kan papua dijajah sama orang2 pendatang dari maluku, sulawesi, jawa, sumatra, NTT, pokoknya smw suku bangsa di indonesia bisa kalian temuin di papua kecuali orang kalimantan (jarang tuh ada orang kalimantan).












ni foto anak-anak papua yang lagi mandi-mandi di pantai pasir putih..lucu-lucu gag kriting-kriting githu??hehe








^jadi kangen rumah^

Kamis, 05 Maret 2009

PERBEDAAN PRIA & WANITA (UNTUK BAHAN RENUNGAN)

Ada sebuah kisah tentang penciptaan pria & wanita.
Pada saat Sang Pencipta telah selesai menciptakan pria. Ia baru menyadari bahwa Ia juga harus menciptakan wanita. Padahal semua bahan untuk menciptakan manusia sudah habis dipakai untuk menciptakan pria. Kemudian Sang Pencipta merenung sejenak, dan kemudian Ia mengambil lingkaran bulan purnama, kelenturan ranting pohon anggur, goyang rumput yang tertiup angin, mekarnya bunga, kelangsingan dari buluh galah, sinar dari matahari, tetes embun dan tiupan angin. Ia juga mengambil rasa takut dari kelinci dan rasa sombong dari merak, kelembutan dari dada burung dan kekerasan dari intan, rasa manis dari madu dan kekejaman dari harimau, panas dari api dan dingin dari salju, keaktifan bicara dari burung kutilang dan nyanyian dari burung bul-bul, kepalsuan dari burung bangau dan kesetiaan dari induk singa.

Dengan mencampurkannya bahan semua itu, maka Sang Pencipta membentuk wanita dan memberikannya kepada pria. Pria itu merasa senang sekali karena hidupnya tidak merana dan kesepian seorang diri.

Setelah satu minggu, pria itu datang kepada Tuhan, katanya: “Tuhan, ciptaan-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku membuat hidupku tidak bahagia. Ia bicara tiada henti sehingga aku tidak dapat beristirahat. Ia minta selalu untuk diperhatikan. Ia mudah menangis karena hal-hal sepele. Aku datang untuk mengembalikan wanita itu kepada-Mu, karena aku tidak bisa hidup dengannya”.

“Baiklah”, kata Sang Pencipta. Dan Ia mengambilnya kembali.

Beberapa minggu kemudian, pria itu datang lagi kepada Tuhan, dan berkata,“Tuhan, sejak aku memberikan kembali wanita ciptaan-Mu, kini aku merana kesepian. Tiada lagi yang memperhatikanku, tiada lagi yang menyayangiku. Aku selalu memikirkan dia, ke mana pun aku pergi, aku selalu ingat dia. Makan tidak enak, tidur tidak nyenyak. Aku rindu kepadanya. Di kala aku sendirian, kubayangkan wajahnya yang cantik, kubayangkan bagaimana ia menari dan menyanyi. Bagaimana ia melirik aku. Bagaimana ia bercakap-cakap dan manja kepadaku. Ia sangat cantik untuk dipandang, dan sedemikian lembut untuk disentuh. Aku suka akan senyumannya. Tuhan, kembalikan lagi wanita itu kepadaku”.

Sang Pencipta berkata, “Baiklah”. Ia memberikan wanita itu kembali kepadanya.

Tetapi, tiga hari kemudian pria itu datang lagi kepada Tuhan dan berkata, “Tuhan, aku tidak mengerti. Mengapa dia memberikan lebih banyak lagi kesusahan dari pada kegembiraan. Dia semakin menyebalkan. Aku tidak tahan lagi dengan sikap dan tingkah lakunya. Aku berdoa kepada-Mu. Ambillah kembali wanita itu.Aku tidak dapat lagi hidup dengannya”.

Sang Pencipta balik bertanya, “Kamu tidak dapat hidup lagi dengannya?”.

Pria itu tertunduk malu, ia merasa putus asa. Dalam hatinya ia berkata, “Apa yang harus aku perbuat? Aku tidak dapat hidup dengannya, tetapi aku juga tidak dapat hidup tanpa dia. Tuhan, ajarilah aku untuk mengerti apa arti hidup ini?”.

“Belajarlah untuk memahami perbedaan dan belajarlah untuk berani menerima perbedaan dalam hidupmu! Pahamilah dan usahakanlah apa yang menjadi kebutuhan mendasar dari pasangan hidupmu!”, jawab Tuhan. Dan inilah enam kebutuhan mendasar pria dan wanita:

1. Wanita membutuhkan perhatian, dan pria membutuhkan kepercayaan.
2. Wanita membutuhkan pengertian, dan pria membutuhkan penerimaan.
3. Wanita membutuhkan rasa hormat, dan pria membutuhkan penghargaan.
4. Wanita membutuhkan kesetiaan, dan pria membutuhkan kekaguman.
5. Wanita membutuhkan penegasan, dan pria membutuhkan persetujuan.
6. Wanita membutuhkan jaminan, dan pria membutuhkan dorongan.


Cintanya Sang Bunga

Aku
bukanlah bunga mawar yang sangat cantik yang senantiasa menebar pesona wanginya….

Aku
bukanlah bunga teratai yang mekar bersemi menghias keindahan telaga dengan
warnanya yang memikat….

Aku
bukanlah bunga anggrek dengan warna-warninya yang menawan, terlihat sangat
kokoh berjejer rapi ….

Walaupun
sekarang kau terus memperhatikan keindahan mereka di taman ini, kulihat hampir
setiap hari kau datang menemui dan menikmati keindahannya.

Mereka
memang sangat menawan, indah dan cantik…..semua orang pasti akan berucap seperti itu…..

Kau
memang jarang menyadari kehadiranku, keberadaanku memang tidak mempesonamu….
padahal aku sering berada disampingmu….ketika kau duduk di taman ini….

Aku
senantiasa setia menunggu kehadiranmu di taman ini, ketika gerimis menyapaku
sinar pelangi mulai tampak seakan-akan menyiratkan kesyahduan hatiku yang terus
menunggu di taman ini, kuingin menceritakan indahnya pelangi sore ini.

Hari-hari
terus kulewati dengan tetap memperhatikan kehadiranmu…aku mulai menyadari
tentang diri ini, aku adalah aku, inilah diriku…..aku memiliki hari-hariku
sendiri, sekarang aku tidak perlu iri lagi dengan sang mawar, sang anggrek
maupun sang teratai….aku memiliki kenikmatanku sendiri yang seharusnya aku
syukuri.

Aku
ingin orang lain menyukaiku karena mengetahui misteri keistemewaanku bukan
karena harumku ataupun cantikku…

Aku
adalah aku, inilah diriku…..sang bunga melati yang tidak pernah terlihat oleh
dirimu….

Walaupun
suatu hari nanti kau melihatku….aku akan tetap berada dalam
kesederhanaanku…

Aku
tidak seindah teratai…aku tidak sesempurna mawar….aku juga tidak sekokoh
anggrek…aku memiliki banyak kekurangan tapi aku tetap berusaha memberikan
keharuman apalagi untuk dirimu yang mencoba memeliharaku dengan keikhlasan….

Mereka tak percaya aku sakit

Haruskah kuteriaki dunia bersudut-sudut....?
Jika aliran nafas diam berpilin menyumbat
Mestikah jiwa-jiwa putih kukelamkan pekat....?
Bila detik kan melepas diriku terikat

Berbusa suara mengocok huruf dirangkai perih
Telinga kotor tak kuasa menyusun untaian sedih
Tersisakan tulang merapuh berselimut daging ringkih
Terpekur meratapi tusukan jarum merajami hati mendidih

Ungkapkan paham sendiri berpagar kokoh tak sempurna
Kumandangkan ke penjuru sela seolah benar dirasa
Tak peduli pintalkan perih merasuk tubuh hilang daya
Bersanding setan hujam diri meremah,akankah kalian bahagia..?

Mau kuukir batu keras hitam berukir lumut namaku
Biar semua sadari detik-detik lalu menggantung hidup beku
Namun hidung kecil masih ingin berlari mengejar bayu
Akan kutanggung beban berteman simpul senyum sendu

(anonim, 2008)

Selasa, 03 Maret 2009

aQ tak lagi menangis malam ini

aQ tak lagi menangis malam ini...
karna, aQ tak ingin lagi menangis dan membuat hidup yang indah initerasa berat untuk dihadapi..
aQ udah belajar banyak dari tangisan,
belajar menjadi kuat dan belajar bahwa hidup itu misteri,
hari esok adalah kejutan,
dan apa yang diharapkan tidak selalu menjadi apa yang terjadi...
malam ini aQ senang bisa mengalahkan rasa sedihQ..
dan aQ akan tidur tanpa tangisan....
aQ ingin tidur,
melepas penat selama seharian,
mengenang tawa dan kebersamaan,
bersyukur untuk nafas yang diberikan sehari ini,
dan tertidur lelap seperti bayi,
tanpa mimpi!